Rainbow

Rainbow, Pelangi, seringkali datang atau muncul setelah hujan. Bentuk dan warnanya selalu sama. Cantik.
Begitu pula yang akan saya bagikan dan Anda baca di sini. InsyaAllah selalu membawa arti, setelah mungkin ada gerimis, hujan, atau bahkan badai dalam hidup Anda. Semoga semua tulisan ini dapat mencerahkan Anda seperti Pelangi, membawa makna baru, menghadirkan harapan baru.

Rabu, 15 Juni 2011

Tips-Trick Sukses Promosi

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Hello Semua, apa kabar Anda saat ini? Semoga selalu lapang dan bahagia ya!

Kali ini saya ingin bertanya, apakah ada di antara Anda yang baru memulai suatu bisnis online, dan masih bingung bagaimana cara mempromosikan produk/jasa Anda?


OK, saya ngerti kesulitan Anda. Alhamdulillah Saya dapat ilmu dari beberapa teman untuk itu, semoga bermanfaat untuk Anda juga ya .

Pertama, lebih baik memasang iklan di beberapa situs iklan baris gratis, dan sering; daripada memasang di banyak situs hanya dalam satu jangka waktu saja. “Sering” ini bisa 1,5-2 jam sekali dalam sehari-semalam. Jika bisa lebih banyak situs dan sering, tentu akan lebih baik lagi. Hanya, ini berlaku jika Anda menggunakan fasilitas pribadi (koneksi internet milik sendiri). Jika menggunakan fasilitas umum (warnet/hotspot), maka target “sering” tsb. Harus dimodifikasikan lagi.

Gunanya apa? Adalah Agar iklan Anda selalu ada di halaman pertama/muka. Dengan begitu banyaknya orang yang memasang iklan pada situs iklan baris gratis, apalagi pada situs yang popular, maka iklan yang tampil akan cepat tergeser ke bawah. Untuk mengantisipasinya, maka sering memasang iklan akan menjadi solusi.
Untuk situs iklan baris gratis, memang ada yang melakukan batasan dalam penginputan iklan, jika itu terjadi maka cari saja situs iklan yg lain. Atau, jika batasannya adalah dilarang memasang iklan dengan judul yang sama, Anda bisa menambahkan tanda (*, !, dsb), atau dengan mengganti judul iklan Anda. Biasanya ini membantu.

Kemudian, berinovasilah dengan deskripsi iklan Anda. Orang akan cenderung ‘melirik’ iklan yang unik dan menarik, walaupun di halaman tsb. Terdapat beberapa iklan dengan produk yang sama.
Untuk contoh situs iklan baris gratis, anda bisa search di google. Situs yang tampil di halaman awal, biasanya adalah situs yang popular, Anda bisa cek di Sini untuk melihat tingkat kepopulerannya.

Kedua, maksimalkan fasilitas social networking yang Anda miliki. Misalnya FB, Anda bisa beriklan di sana, tentu dengan tetap mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh web dan FB itu sendiri.

Jika Anda mengirim pesan, hindari mengirim secara massal (sekali kirim ke banyak penerima). Kirimlah satu-persatu, karena akan membuat yang dikirimi merasa diistimewakan, sehingga biasanya mereka akan lebih bersedia membaca seluruh pesan Anda, sehihngga kemungkinan link Anda di klik juga akan semakin besar.
Anda juga dapat meng-add orang sebanyak-banyaknya, dan membuat fanpage, serta beriklan di sana.

Selain itu, Anda juga bisa membuat blog, dan menulis review tentang bisnis Anda, kemudian sebarkanlah link blog Anda di situs iklan baris gratis / PPC gratis / FB Anda. Contohnya adalaah di Sini, atau di Situ.

Ketiga, ini penting, hanya sering diremehkan orang. Berdoalah dengan penuh keyakinan bahwa Anda akan berhasil di bisnis ini. Mohonlah padaNya dengan penuh keyakinan, dan fokuslah. Kemudian belajarlah pada orang2 yang telah lebih dulu sukses, juga tanamkan pepatah “malu bertanya sesat di jalan”.
Kesalahan terbesar orang2 pada umumnya adalah, mereka ingin cepat sukses, namun menolak untuk mau bekerja keras-cerdas. Tetap semangat, karena “Orang Sukses adalah Orang yang menuntaskan 100% semua hal yang dimulainya, sementara Orang gagal adalah Orang yang hanya bisa mulai, mulai, dan mulai lagi, tanpa pernah menyelesaikannya.”.

OK, semoga bisa sedikit membantu Anda.

Sukses Selalu!
Sri Vindhita

Jumat, 10 Juni 2011

“ATAS GARIS” atau “BAWAH GARIS” ?

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Hai Semua,

Apa kabar Anda sekarang? Semoga selalu semangat dan bahagia ya! 

Kali ini saya akan sedikit membahas mengenai topic yang sangat menggelitik: “Atas Garis” dan “bawah garis”.

Sebelum saya mulai, saya ingin bertanya dulu pada Anda. Apakah Anda saat ini sedang berada pada persimpangan jalan untuk menentukan langkah Anda selanjutnya? Apakah sekarang ini Anda sedang bimbang menentukan pilihan, yang satu tampak berkilau di depan sana, sementara yang lainnya masih belum terlalu pasti, namun rasanya ini adalah jalan yang “Benar” menurut-Nya??

Atau,

Apakah saat ini Anda sangat ingin kaya-raya, bahagia, dan masuk Surga; atau hanya ingin kaya-raya saja, masalah masuk Surga gimana nanti?

Jika jawabannya adalah iya, maka saran saya, Anda baca sampai habis. Semoga bermanfaat. Jika tidak, maksa baca juga sampai habis saja. Sayang kan, sudah terlanjur dibuka :D.

“Atas Garis” adalah suatu kondisi ideal, yang penerapannya memerlukan hati nurani, dan pengetahuan juga tentunya.

Kondisi ideal ini bersumber dari fitrah manusia itu sendiri, yang Subhanallah telah disetel oleh Sang Maha Pencipta, Allah SWT, untuk mampu menyaring semua informasi atau sesuatu yang masuk, dan memisah-misahkannya sesuai hukum-Nya.
Seperti juga tubuh /raga, yang secara fitrah mampu menyaring semua partikel yang masuk ke setiap lubang pada tubuh, dan memisah-misahkannya, atau bahkan mengeluarkannya jika berbeda dengan kebutuhan manusia (co: bersin); maka jiwa pun memiliki kemampuan untuk men-screening semua hal yang masuk ke dalam hati, melalui bantuan fisik, seperti telinga, mata, dan indera lainnya. Kemampuan ini seragam untuk semua makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, yaitu manusia. Yang membuatnya berbeda adalah kemampuan hati untuk mampu “melihat”, “mendengar”, dan “merasa”, bahwa sesuatu hal yang telah di-screening di awal oleh fisik, dapat diterima oleh hati atau sebaliknya.

Kemampuan hati untuk dapat menerima kondisi “Atas Garis” sangat tergantung pada seberapa bersih hati tersebut. Seperti kata sebuah lagu (Bimbo kalau seingat saya), “Hati adalah cermin, tempat pahala dan dosa bersatu.”.
Jika lebih banyak pahala dan kebaikan pada diri manusia itu, tentu hatinya akan bersih (Qalbun Salim) Jika sebaliknya, tentu secara Sunatullah juga akan terasa sebaliknya. Hati menjadi bebal, hanya melihat apa yang tampak saja, dan menolak untuk semua masukan yang benar. Jika ini yang terjadi, maka kondisi “Bawah garis”lah yang terjadi.

Kondisi “Bawah Garis” adalah kondisi sebaliknya dari “Atas Garis”. Semua hal yang sekarang ini makin menjadi permisif di kalangan masyarakat, atas nama, “semua juga begitu, masa aku tidak?”, tanpa menyaring lagi, apakah semua yang “boleh” terjadi itu sesuai dengan ketentuan Allah atau sebaliknya, yang secara fitrah sebenarnya raga dan jiwa kita telah memilah-milahnya.


Lalu seperti apa kondisi “Atas Garis” dan “Bawah Garris” itu?

Ah, saya percaya, Anda semua yang membaca tulisan ini, memiliki hati nurani yang bersih. Pasti Anda tahu seperti apa kondisi “Atas Garis” dan seperti apa kondisi “Bawah garis” tersebut.
Kondisi “Atas Garis” contohnya adalah fitrah manusia sendiri, bersifat jujur, amanah, ikhlas, ridlo, syukur, sabar, tawakal, dan semua hal baik dan benar, yang kita tahu dan rasakan ketenangan serta kenyamanannya. Sementara kondisi “Bawah Garis” adalah curang, khianat, munafik, bohong, korupsi, dan segala macam yang kita tahu merugikan orang lain, dan terasa gelisah jika melakukannya.

Kondisi “Atas Garis” juga berupa kedisiplinan, keramahan, kelembutan, focus, integritas, tegas, memiliki nilai tambah, bisa diandalkan, berpartisipasi 100%, bertanggung jawab, berkomitmen, bersegera, serta mau belajar (learn).

Sementara kondisi “Bawah Garis” juga berupa statis/membiarkan hidup yang mengatur, menyangkal/beralasan, menuding, menunda-nunda, mengeluh, selalu mempertanyakan apa yang bisa didapatnya (earn).


Ilustrasi dari sikap/kondisi “Atas Garis” dan “Bawah Garis”, supaya Anda bisa lebih memahaminya adalah seperti “Jembatan Shirotol Mustaqiim”.

Seperti cerita yang sering kita dengar waktu kecil, dan sampai sekarang masih kita ingat, bahwa di kehidupan mendatang, yaitu alam akhirat, seleksi untuk bisa masuk Surga atau nerakanya Allah adalah, kita harus melewati “Jembatan Shirotol Mustaqiim” terlebih dahulu, yang berupa seutas rambut yang dibelah tujuh. Kita harus berjalan melewatinya, dan bila lolos sampai di ujung akhirnya, kita akan masuk Surga. Jika jatuh ketika melewatinya, maka itu berarti Neraka.

Disadari atau tidak, hidup kita di dunia sekarang ini juga sedang berjalan di atas “Jembatan Shirotol Mustaqiim”. Semua perilaku kita, bisa diibaratkan posisi kita. Jika dalam hidup kita selalu menjaga kebeningan hati ketika berlaku-tutur kata-pikir, maka insyaAllah kita akan selalu berada di atas “Jembatan” itu, alias di “Atas Garis”. Namun, jika kita melakukan semua hal yang bertentangan dengan nurani, hanya demi materi semata, maka sudah bisa dipastikan posisi kita ada di “Bawah Garis”.

Atau,

Lebih parah lagi, karena sekarang sangat banyak yang berposisi seperti ini. Berada di wilayah “Antara”/abu-abu, remang-remang, atau apalah sebutannya.

Berada di wilayah seperti itu, menyenangkan kelihatannya, tapi jelas kegelisahannya. Ia tahu bahwa itu salah, tapi dilakukannya juga. Atas nama harta, tahta, bahkan wanita (hayyah..)
Berada di area ini, hidupnya pasti sangat tersiksa, karena setiap waktu ia mendengar nurani dan nafsunya bersuara. Lihat saja orang-orang yang “terpaksa” melakukan korupsi, entah karena takut jabatannya hilang, atau takut istrinya meninggalkannya, wajahnya pasti sangat terlihat lelah. Ini karena ia tahu itu ditolak nuraninya, namun nafsunya mengalahkannya; dan kita semua tahu, atau bisa mengira-ngira, kalau di “Jembatan Shirotol Mustaqiim”, yang berada di wilayah “Antara” ini, seperti orang-orang yang jatuh, namun tetap “memaksa” masuk Surga dengan berpikir bahwa meniti rentangan tersebut dengan berpegang dengan tangannya. Adalah solusi untuknya. Kita semua tahu, kalau suatu benang/tali dibagi sampai beberapa kali, dan kemudian direntangkan dengan kuat, apa yang akan terjadi. Right, benang/tali itu akan menjadi sangat tegang dan pasti lebih tajam. Apalagi, ini rambut (jika mengacu pada ‘cerita’ di atas). Pasti sangat tegang dan sangat tajam. Jadi, bayangkan seperti apa orang-orang yang melewatinya dengan tangannya (analogi untuk akal-pikirnya sendiri, dan bukan berdasar hukumAllah).

So, apa simpulannya?

PERJELAS HIDUP ANDA!

Hidup ini adalah pilihan, dan kitalah yang bertanggung jawab atas pilihan-pilihan yang kita buat tersebut. Kita dilarang mempersalahkan orang lain, lingkungan, situasi/kondisi, dan semua hal di “luar” diri kita. Jika memang berkomitmen untuk berada di “Atas Garis”, maka Total/Kaffah-lah. Jika merasa bahwa di “Bawah garis” adalah pilihan yang akan diambil, maka silakan, tanggung resiko sendiri. Hanya, hindarkan wilayah “Antara”/abu-abu/remang-remang tadi, karena pasti sangat menyiksa Anda; dan jiwa yang tersiksa akan berimbas pada raga pula. Jika berada di “Bawah Garis” berarti sama sekali menolak mendengarkan nurani, atau malah telah membuang nuraninya jauh-jauh, maka berada di wilayah abu-abu seperti orang plin-plan yang bingung mau pulang ke mana. Dijamin Anda akan ambruk sebelum waktunya. Ini bukan doa, apalagi hujatan, ini hanya pengingat saja .



Setiap pilihan pasti mengandung resiko di dalamnya. So, pilihlah resiko yang menentramkan diri kita.

Saya sendiri, telah berkomitmen untuk: Kaya-Raya, Bahagia, dan Masuk Surga. Bukankah itu semua adalah Hidup Mulia? Dan saya telah memilih untuk hidup mulia, atau mati syahid ketika mengusahakan kemuliaan itu. Titik.

Bagaimana dengan Anda? Silakan dijawab sendiri, sesuai dengan hati nurani.

OK, semoga bisa mencerahkan Anda.

Wallahu a’lam bishowab.

Sukses Selalu!
Sri Vindhita



-Beberapa poin dalam tulisan ini dikutip langsung dari Pelatihan UTHB (Umat Terbaik Hidup Berkah). Penjelasan lengkap mengenai pelatihan dapat disimak di www.hidupberkah.com.
“Kehidupan Saya tidak akan pernah berubah menjadi lebih baik, selama Saya merasa tidak bertanggung jawab untuk memperbaikinya.” Aamiin.

Sabtu, 04 Juni 2011

Ciri-Ciri Bisnis Online Adalah SCAM

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Hello Semua ,

Mungkin ada di antara Anda yang baru memulai bisnis online, atau masih ada yang sudah lama bergelut di bisnis online tapi masih bingung dengan yang namanya SCAM. Kali ini akan saya ulas sedikit.

SCAM/penipuan di bisnis online banyak sekali terjadi. Ini karena orang-orang yang ingin mencoba bisnis online terlalu terburu-buru ingin sukses, tapi belum tahu ilmunya. Jadinya yang ada malah ceroboh, dan terlena dengan iming-iming hasil yang ditawarkan. Ada banyak sekali bisnis online tersebar di internet. Tumbuhnya seperti jamur di musim hujan. Lalu bagaimana menentukan/mengenali/mengidentifikasi bahwa sebuah bisnis online adalah SCAM atau bukan?

Ada beberapa tips sederhana, yang saya harap bisa digunakan sebagai “deteksi awal” untuk menscreening sebuah bisnis online. Saya rangkum dari beberapa teman, dan juga pengalaman pribadi, yaitu sebagai berikut:
1. Lihat tampilan webnya, apakah meyakinkan atau tidak. Walau tidak semua tampilan yang tampak meragukan adalah bisnis SCAM. Tapi dari tampilan yang tampak seragam atau unik, kita bisa menilai kreativitas si pemilik web, apakah dia hanya meniru, atau berinovasi dengan tampilan webnya.
2. Cek keabsahan webnya di www.who.is. Ini adalah web untuk mengetahui keterangan registrant, apakah situsnya masih aktif/tidak, apakah rankingnya masih bagus/tidak. Malah kita bisa lihat apakah hostingnya sesuai dengan keterangan si webnya/tidak.
3. Cek/periksa email kontaknya. Apakah email tersebut berupa email web atau email gratisan. Email dari web, biasanya berupa admin@web.com, atau contact@web.com. Pokoknya, alamat emailnya di belakangnya pasti adalah nama webnya. Jika email yang digunakan untuk kontak adalaah email gratisan (yahoo, gmail, dll.), maka waspadalah. Pemilik web yang serius dengan bisnis onlinenya sangat jarang menggunakan email gratisan, kecuali untuk back-up, atau hal urgen lainnya.
4. Jika tampilan webnya adalah berupa blog, berhati-hatilah. Semua yang gratisanitu kebanyakan adlah penipuan/kestabilan webnya diragukan.
5. Biasanya pemilik web akan menyertakan alamat dengan jelas. Jika alamatnya sama sekali tidak ada, Anda harus waspada.


Demikianlah beberapa cara singkat untuk menentukan apakah suatu bisnis online berpotensi SCAM atau tidak. Lebih kurangnya, saya mohon maaf.

Wallahu A’lam Bishowab.

Sukses Selalu!

Sri Vindhita

n.b.: jika ada yang mau menambahkan, dengan senang hati saya akan menerimanya .

Peluang Bisnis 100% Gratis BEBAS RESIKO Kerjanya Mudah

Assalamu’alaikum wr.wb.,
Hai semua, :)

Udah pada tahu dong kalau sekarang ada banyak sekali cara untuk bisa mencari uang melalui internet. Ada yang berbayar, ada yang gratis. Kalau saya, tentu lebih suka yang gratisan, hehe :D

Terkait dengan hal itu,.. Nah... Barusan saya browsing dan menemukan sebuah situs bisnis yang menarik. Namanya gajigratis.Com.

Kenapa menarik? Alasannya adalah karena untuk join (bergabung) di situs tersebut biayanya Rp 0 saja, alias gratis.

Eits, tapi walaupun gratis, ini bukan berarti bahwa hasilnya juga "gratis". Bahkan hasilnya hasil yang "mahal" karena situs itu memberikan bayaran hingga
Rp. 277.777.778.500,- untuk member-membernya wow hasil yang fantastis bro.

Cara kerjanya cukup mudah, kita hanya diperintahkan untuk menawarkan orang lain datang ke URL tertentu. Setiap kali orang lain bergabung dengan situs yang
dituju, kita akan mendapat bayaran Komisi Jaringan Rp 25 hingga 10 level Komisi Sponsor Rp. 100,- hingga 10 level. Semakin banyak kita menyebar URL-nya, semakin banyak juga komisi yang kita dapat.

Penasaran kan? Ingin join kan? Ingin tahu gimana cara kerjanya?

Ok, silakan langsung join di ==>
GAJI GRATIS


BTW, di dalam member areanya ada banyak tawaran bonus ebook gratis lho... bakal rugi kalau ngelewatin n ngebiarin penawaran bonus-bonusnya, :)

Masih belum join? Ya ampuun... ^_^"

Langsung join di sini! ==>
GAJI GRATIS


Ok semoga bermanfaat ya, di tunggu join nya

Sukses Selalu!
Sri Vindhita
GAJI GRATIS