Rainbow

Rainbow, Pelangi, seringkali datang atau muncul setelah hujan. Bentuk dan warnanya selalu sama. Cantik.
Begitu pula yang akan saya bagikan dan Anda baca di sini. InsyaAllah selalu membawa arti, setelah mungkin ada gerimis, hujan, atau bahkan badai dalam hidup Anda. Semoga semua tulisan ini dapat mencerahkan Anda seperti Pelangi, membawa makna baru, menghadirkan harapan baru.

Rabu, 15 Juni 2011

Tips-Trick Sukses Promosi

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Hello Semua, apa kabar Anda saat ini? Semoga selalu lapang dan bahagia ya!

Kali ini saya ingin bertanya, apakah ada di antara Anda yang baru memulai suatu bisnis online, dan masih bingung bagaimana cara mempromosikan produk/jasa Anda?


OK, saya ngerti kesulitan Anda. Alhamdulillah Saya dapat ilmu dari beberapa teman untuk itu, semoga bermanfaat untuk Anda juga ya .

Pertama, lebih baik memasang iklan di beberapa situs iklan baris gratis, dan sering; daripada memasang di banyak situs hanya dalam satu jangka waktu saja. “Sering” ini bisa 1,5-2 jam sekali dalam sehari-semalam. Jika bisa lebih banyak situs dan sering, tentu akan lebih baik lagi. Hanya, ini berlaku jika Anda menggunakan fasilitas pribadi (koneksi internet milik sendiri). Jika menggunakan fasilitas umum (warnet/hotspot), maka target “sering” tsb. Harus dimodifikasikan lagi.

Gunanya apa? Adalah Agar iklan Anda selalu ada di halaman pertama/muka. Dengan begitu banyaknya orang yang memasang iklan pada situs iklan baris gratis, apalagi pada situs yang popular, maka iklan yang tampil akan cepat tergeser ke bawah. Untuk mengantisipasinya, maka sering memasang iklan akan menjadi solusi.
Untuk situs iklan baris gratis, memang ada yang melakukan batasan dalam penginputan iklan, jika itu terjadi maka cari saja situs iklan yg lain. Atau, jika batasannya adalah dilarang memasang iklan dengan judul yang sama, Anda bisa menambahkan tanda (*, !, dsb), atau dengan mengganti judul iklan Anda. Biasanya ini membantu.

Kemudian, berinovasilah dengan deskripsi iklan Anda. Orang akan cenderung ‘melirik’ iklan yang unik dan menarik, walaupun di halaman tsb. Terdapat beberapa iklan dengan produk yang sama.
Untuk contoh situs iklan baris gratis, anda bisa search di google. Situs yang tampil di halaman awal, biasanya adalah situs yang popular, Anda bisa cek di Sini untuk melihat tingkat kepopulerannya.

Kedua, maksimalkan fasilitas social networking yang Anda miliki. Misalnya FB, Anda bisa beriklan di sana, tentu dengan tetap mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh web dan FB itu sendiri.

Jika Anda mengirim pesan, hindari mengirim secara massal (sekali kirim ke banyak penerima). Kirimlah satu-persatu, karena akan membuat yang dikirimi merasa diistimewakan, sehingga biasanya mereka akan lebih bersedia membaca seluruh pesan Anda, sehihngga kemungkinan link Anda di klik juga akan semakin besar.
Anda juga dapat meng-add orang sebanyak-banyaknya, dan membuat fanpage, serta beriklan di sana.

Selain itu, Anda juga bisa membuat blog, dan menulis review tentang bisnis Anda, kemudian sebarkanlah link blog Anda di situs iklan baris gratis / PPC gratis / FB Anda. Contohnya adalaah di Sini, atau di Situ.

Ketiga, ini penting, hanya sering diremehkan orang. Berdoalah dengan penuh keyakinan bahwa Anda akan berhasil di bisnis ini. Mohonlah padaNya dengan penuh keyakinan, dan fokuslah. Kemudian belajarlah pada orang2 yang telah lebih dulu sukses, juga tanamkan pepatah “malu bertanya sesat di jalan”.
Kesalahan terbesar orang2 pada umumnya adalah, mereka ingin cepat sukses, namun menolak untuk mau bekerja keras-cerdas. Tetap semangat, karena “Orang Sukses adalah Orang yang menuntaskan 100% semua hal yang dimulainya, sementara Orang gagal adalah Orang yang hanya bisa mulai, mulai, dan mulai lagi, tanpa pernah menyelesaikannya.”.

OK, semoga bisa sedikit membantu Anda.

Sukses Selalu!
Sri Vindhita

Jumat, 10 Juni 2011

“ATAS GARIS” atau “BAWAH GARIS” ?

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Hai Semua,

Apa kabar Anda sekarang? Semoga selalu semangat dan bahagia ya! 

Kali ini saya akan sedikit membahas mengenai topic yang sangat menggelitik: “Atas Garis” dan “bawah garis”.

Sebelum saya mulai, saya ingin bertanya dulu pada Anda. Apakah Anda saat ini sedang berada pada persimpangan jalan untuk menentukan langkah Anda selanjutnya? Apakah sekarang ini Anda sedang bimbang menentukan pilihan, yang satu tampak berkilau di depan sana, sementara yang lainnya masih belum terlalu pasti, namun rasanya ini adalah jalan yang “Benar” menurut-Nya??

Atau,

Apakah saat ini Anda sangat ingin kaya-raya, bahagia, dan masuk Surga; atau hanya ingin kaya-raya saja, masalah masuk Surga gimana nanti?

Jika jawabannya adalah iya, maka saran saya, Anda baca sampai habis. Semoga bermanfaat. Jika tidak, maksa baca juga sampai habis saja. Sayang kan, sudah terlanjur dibuka :D.

“Atas Garis” adalah suatu kondisi ideal, yang penerapannya memerlukan hati nurani, dan pengetahuan juga tentunya.

Kondisi ideal ini bersumber dari fitrah manusia itu sendiri, yang Subhanallah telah disetel oleh Sang Maha Pencipta, Allah SWT, untuk mampu menyaring semua informasi atau sesuatu yang masuk, dan memisah-misahkannya sesuai hukum-Nya.
Seperti juga tubuh /raga, yang secara fitrah mampu menyaring semua partikel yang masuk ke setiap lubang pada tubuh, dan memisah-misahkannya, atau bahkan mengeluarkannya jika berbeda dengan kebutuhan manusia (co: bersin); maka jiwa pun memiliki kemampuan untuk men-screening semua hal yang masuk ke dalam hati, melalui bantuan fisik, seperti telinga, mata, dan indera lainnya. Kemampuan ini seragam untuk semua makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, yaitu manusia. Yang membuatnya berbeda adalah kemampuan hati untuk mampu “melihat”, “mendengar”, dan “merasa”, bahwa sesuatu hal yang telah di-screening di awal oleh fisik, dapat diterima oleh hati atau sebaliknya.

Kemampuan hati untuk dapat menerima kondisi “Atas Garis” sangat tergantung pada seberapa bersih hati tersebut. Seperti kata sebuah lagu (Bimbo kalau seingat saya), “Hati adalah cermin, tempat pahala dan dosa bersatu.”.
Jika lebih banyak pahala dan kebaikan pada diri manusia itu, tentu hatinya akan bersih (Qalbun Salim) Jika sebaliknya, tentu secara Sunatullah juga akan terasa sebaliknya. Hati menjadi bebal, hanya melihat apa yang tampak saja, dan menolak untuk semua masukan yang benar. Jika ini yang terjadi, maka kondisi “Bawah garis”lah yang terjadi.

Kondisi “Bawah Garis” adalah kondisi sebaliknya dari “Atas Garis”. Semua hal yang sekarang ini makin menjadi permisif di kalangan masyarakat, atas nama, “semua juga begitu, masa aku tidak?”, tanpa menyaring lagi, apakah semua yang “boleh” terjadi itu sesuai dengan ketentuan Allah atau sebaliknya, yang secara fitrah sebenarnya raga dan jiwa kita telah memilah-milahnya.


Lalu seperti apa kondisi “Atas Garis” dan “Bawah Garris” itu?

Ah, saya percaya, Anda semua yang membaca tulisan ini, memiliki hati nurani yang bersih. Pasti Anda tahu seperti apa kondisi “Atas Garis” dan seperti apa kondisi “Bawah garis” tersebut.
Kondisi “Atas Garis” contohnya adalah fitrah manusia sendiri, bersifat jujur, amanah, ikhlas, ridlo, syukur, sabar, tawakal, dan semua hal baik dan benar, yang kita tahu dan rasakan ketenangan serta kenyamanannya. Sementara kondisi “Bawah Garis” adalah curang, khianat, munafik, bohong, korupsi, dan segala macam yang kita tahu merugikan orang lain, dan terasa gelisah jika melakukannya.

Kondisi “Atas Garis” juga berupa kedisiplinan, keramahan, kelembutan, focus, integritas, tegas, memiliki nilai tambah, bisa diandalkan, berpartisipasi 100%, bertanggung jawab, berkomitmen, bersegera, serta mau belajar (learn).

Sementara kondisi “Bawah Garis” juga berupa statis/membiarkan hidup yang mengatur, menyangkal/beralasan, menuding, menunda-nunda, mengeluh, selalu mempertanyakan apa yang bisa didapatnya (earn).


Ilustrasi dari sikap/kondisi “Atas Garis” dan “Bawah Garis”, supaya Anda bisa lebih memahaminya adalah seperti “Jembatan Shirotol Mustaqiim”.

Seperti cerita yang sering kita dengar waktu kecil, dan sampai sekarang masih kita ingat, bahwa di kehidupan mendatang, yaitu alam akhirat, seleksi untuk bisa masuk Surga atau nerakanya Allah adalah, kita harus melewati “Jembatan Shirotol Mustaqiim” terlebih dahulu, yang berupa seutas rambut yang dibelah tujuh. Kita harus berjalan melewatinya, dan bila lolos sampai di ujung akhirnya, kita akan masuk Surga. Jika jatuh ketika melewatinya, maka itu berarti Neraka.

Disadari atau tidak, hidup kita di dunia sekarang ini juga sedang berjalan di atas “Jembatan Shirotol Mustaqiim”. Semua perilaku kita, bisa diibaratkan posisi kita. Jika dalam hidup kita selalu menjaga kebeningan hati ketika berlaku-tutur kata-pikir, maka insyaAllah kita akan selalu berada di atas “Jembatan” itu, alias di “Atas Garis”. Namun, jika kita melakukan semua hal yang bertentangan dengan nurani, hanya demi materi semata, maka sudah bisa dipastikan posisi kita ada di “Bawah Garis”.

Atau,

Lebih parah lagi, karena sekarang sangat banyak yang berposisi seperti ini. Berada di wilayah “Antara”/abu-abu, remang-remang, atau apalah sebutannya.

Berada di wilayah seperti itu, menyenangkan kelihatannya, tapi jelas kegelisahannya. Ia tahu bahwa itu salah, tapi dilakukannya juga. Atas nama harta, tahta, bahkan wanita (hayyah..)
Berada di area ini, hidupnya pasti sangat tersiksa, karena setiap waktu ia mendengar nurani dan nafsunya bersuara. Lihat saja orang-orang yang “terpaksa” melakukan korupsi, entah karena takut jabatannya hilang, atau takut istrinya meninggalkannya, wajahnya pasti sangat terlihat lelah. Ini karena ia tahu itu ditolak nuraninya, namun nafsunya mengalahkannya; dan kita semua tahu, atau bisa mengira-ngira, kalau di “Jembatan Shirotol Mustaqiim”, yang berada di wilayah “Antara” ini, seperti orang-orang yang jatuh, namun tetap “memaksa” masuk Surga dengan berpikir bahwa meniti rentangan tersebut dengan berpegang dengan tangannya. Adalah solusi untuknya. Kita semua tahu, kalau suatu benang/tali dibagi sampai beberapa kali, dan kemudian direntangkan dengan kuat, apa yang akan terjadi. Right, benang/tali itu akan menjadi sangat tegang dan pasti lebih tajam. Apalagi, ini rambut (jika mengacu pada ‘cerita’ di atas). Pasti sangat tegang dan sangat tajam. Jadi, bayangkan seperti apa orang-orang yang melewatinya dengan tangannya (analogi untuk akal-pikirnya sendiri, dan bukan berdasar hukumAllah).

So, apa simpulannya?

PERJELAS HIDUP ANDA!

Hidup ini adalah pilihan, dan kitalah yang bertanggung jawab atas pilihan-pilihan yang kita buat tersebut. Kita dilarang mempersalahkan orang lain, lingkungan, situasi/kondisi, dan semua hal di “luar” diri kita. Jika memang berkomitmen untuk berada di “Atas Garis”, maka Total/Kaffah-lah. Jika merasa bahwa di “Bawah garis” adalah pilihan yang akan diambil, maka silakan, tanggung resiko sendiri. Hanya, hindarkan wilayah “Antara”/abu-abu/remang-remang tadi, karena pasti sangat menyiksa Anda; dan jiwa yang tersiksa akan berimbas pada raga pula. Jika berada di “Bawah Garis” berarti sama sekali menolak mendengarkan nurani, atau malah telah membuang nuraninya jauh-jauh, maka berada di wilayah abu-abu seperti orang plin-plan yang bingung mau pulang ke mana. Dijamin Anda akan ambruk sebelum waktunya. Ini bukan doa, apalagi hujatan, ini hanya pengingat saja .



Setiap pilihan pasti mengandung resiko di dalamnya. So, pilihlah resiko yang menentramkan diri kita.

Saya sendiri, telah berkomitmen untuk: Kaya-Raya, Bahagia, dan Masuk Surga. Bukankah itu semua adalah Hidup Mulia? Dan saya telah memilih untuk hidup mulia, atau mati syahid ketika mengusahakan kemuliaan itu. Titik.

Bagaimana dengan Anda? Silakan dijawab sendiri, sesuai dengan hati nurani.

OK, semoga bisa mencerahkan Anda.

Wallahu a’lam bishowab.

Sukses Selalu!
Sri Vindhita



-Beberapa poin dalam tulisan ini dikutip langsung dari Pelatihan UTHB (Umat Terbaik Hidup Berkah). Penjelasan lengkap mengenai pelatihan dapat disimak di www.hidupberkah.com.
“Kehidupan Saya tidak akan pernah berubah menjadi lebih baik, selama Saya merasa tidak bertanggung jawab untuk memperbaikinya.” Aamiin.

Sabtu, 04 Juni 2011

Ciri-Ciri Bisnis Online Adalah SCAM

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Hello Semua ,

Mungkin ada di antara Anda yang baru memulai bisnis online, atau masih ada yang sudah lama bergelut di bisnis online tapi masih bingung dengan yang namanya SCAM. Kali ini akan saya ulas sedikit.

SCAM/penipuan di bisnis online banyak sekali terjadi. Ini karena orang-orang yang ingin mencoba bisnis online terlalu terburu-buru ingin sukses, tapi belum tahu ilmunya. Jadinya yang ada malah ceroboh, dan terlena dengan iming-iming hasil yang ditawarkan. Ada banyak sekali bisnis online tersebar di internet. Tumbuhnya seperti jamur di musim hujan. Lalu bagaimana menentukan/mengenali/mengidentifikasi bahwa sebuah bisnis online adalah SCAM atau bukan?

Ada beberapa tips sederhana, yang saya harap bisa digunakan sebagai “deteksi awal” untuk menscreening sebuah bisnis online. Saya rangkum dari beberapa teman, dan juga pengalaman pribadi, yaitu sebagai berikut:
1. Lihat tampilan webnya, apakah meyakinkan atau tidak. Walau tidak semua tampilan yang tampak meragukan adalah bisnis SCAM. Tapi dari tampilan yang tampak seragam atau unik, kita bisa menilai kreativitas si pemilik web, apakah dia hanya meniru, atau berinovasi dengan tampilan webnya.
2. Cek keabsahan webnya di www.who.is. Ini adalah web untuk mengetahui keterangan registrant, apakah situsnya masih aktif/tidak, apakah rankingnya masih bagus/tidak. Malah kita bisa lihat apakah hostingnya sesuai dengan keterangan si webnya/tidak.
3. Cek/periksa email kontaknya. Apakah email tersebut berupa email web atau email gratisan. Email dari web, biasanya berupa admin@web.com, atau contact@web.com. Pokoknya, alamat emailnya di belakangnya pasti adalah nama webnya. Jika email yang digunakan untuk kontak adalaah email gratisan (yahoo, gmail, dll.), maka waspadalah. Pemilik web yang serius dengan bisnis onlinenya sangat jarang menggunakan email gratisan, kecuali untuk back-up, atau hal urgen lainnya.
4. Jika tampilan webnya adalah berupa blog, berhati-hatilah. Semua yang gratisanitu kebanyakan adlah penipuan/kestabilan webnya diragukan.
5. Biasanya pemilik web akan menyertakan alamat dengan jelas. Jika alamatnya sama sekali tidak ada, Anda harus waspada.


Demikianlah beberapa cara singkat untuk menentukan apakah suatu bisnis online berpotensi SCAM atau tidak. Lebih kurangnya, saya mohon maaf.

Wallahu A’lam Bishowab.

Sukses Selalu!

Sri Vindhita

n.b.: jika ada yang mau menambahkan, dengan senang hati saya akan menerimanya .

Peluang Bisnis 100% Gratis BEBAS RESIKO Kerjanya Mudah

Assalamu’alaikum wr.wb.,
Hai semua, :)

Udah pada tahu dong kalau sekarang ada banyak sekali cara untuk bisa mencari uang melalui internet. Ada yang berbayar, ada yang gratis. Kalau saya, tentu lebih suka yang gratisan, hehe :D

Terkait dengan hal itu,.. Nah... Barusan saya browsing dan menemukan sebuah situs bisnis yang menarik. Namanya gajigratis.Com.

Kenapa menarik? Alasannya adalah karena untuk join (bergabung) di situs tersebut biayanya Rp 0 saja, alias gratis.

Eits, tapi walaupun gratis, ini bukan berarti bahwa hasilnya juga "gratis". Bahkan hasilnya hasil yang "mahal" karena situs itu memberikan bayaran hingga
Rp. 277.777.778.500,- untuk member-membernya wow hasil yang fantastis bro.

Cara kerjanya cukup mudah, kita hanya diperintahkan untuk menawarkan orang lain datang ke URL tertentu. Setiap kali orang lain bergabung dengan situs yang
dituju, kita akan mendapat bayaran Komisi Jaringan Rp 25 hingga 10 level Komisi Sponsor Rp. 100,- hingga 10 level. Semakin banyak kita menyebar URL-nya, semakin banyak juga komisi yang kita dapat.

Penasaran kan? Ingin join kan? Ingin tahu gimana cara kerjanya?

Ok, silakan langsung join di ==>
GAJI GRATIS


BTW, di dalam member areanya ada banyak tawaran bonus ebook gratis lho... bakal rugi kalau ngelewatin n ngebiarin penawaran bonus-bonusnya, :)

Masih belum join? Ya ampuun... ^_^"

Langsung join di sini! ==>
GAJI GRATIS


Ok semoga bermanfaat ya, di tunggu join nya

Sukses Selalu!
Sri Vindhita
GAJI GRATIS

Senin, 30 Mei 2011

Apakah O.D.A.P Itu SCAM?

Jika Anda masih asing dengan O.D.A.P, maka mungkin Anda akan lebih ‘ngeh’ dengan nama berikut: UangReceh dan Penasaran.

Jika ini pun masih membuat Anda bertanya-tanya, mari saya jelaskan lebih detil.

O.D.A.P (Online-based Data Assignment Program) adalah sebuah system/program yang akan menjadikan uang datang untuk Anda.

Kenapa bisa begitu?

Karena Program ini memang dirancang dengan begitu rapinya, sehingga Anda hanya perlu sedikit bekerja keras-cerdas, dan kemudian Anda akan takjub dengan hasilnya.

Pekerjaan ini sangat sederhana, jika Anda sudah tahu caranya. Di luar sana, banyak orang yang meragukan program ini, hanya karena mereka belum tahu cara menghasilkan uang dari program seperti ini.

Sekarang kembali pada pertanyaan pertama di atas. Apakah O.D.A.P itu SCAM? Saya sering mendapat pertanyaan seperti itu dari orang-orang yang baru mengetahui program ini, dan kemudian searching di internet melalui “si mbah” (google, yahoo, dsb.). Mereka lalu menemukan link yang berisi keterangan bahwa O.D.A.P SCAM/menipu/tidak membayar anggotanya., dan itu kemudian yang mereka selalu tanyakan saat pertama kali menghubungi saya J.

Saya menolak untuk membahas tentang link tersebut, walaupun sebenarnya sangat ingin :D. Saya hanya akan membahas mengapa O.D.A.P dianggap SCAM oleh beberapa orang.

Program ini telah berjalan sejak Desember 2010 sampai sekarang. Alasan mengapa saya mengikuti program ini sejak Bulan Februari 2011 adalah:
• Cara kerjanya yang sederhana (Kita tinggal melakukan input data valid, yang semuanya dilakukan di Member Area)
• Bebas dari keharusan merekrut member; karena ini bukan MLM atau affiliate. Kita mendapat komisi Rp10.000,- per data valid yang kita input.
• Bebas dari system perputaran uang, karena kita dibayar/mendapatkan komisi bukan dari orang yang bergabung, tapi dari pemilik produk. Memang ada biaya pendaftaran, namun setelah akun kita aktif, uang kita akan kembali dalam bentuk deposit, malah ditambah bonus. Biaya tersebut hanya sebagai bukti keseriusan kita saja.
• Sistem ini bisa dikerjakan di mana saja dan menggunakan media apa saja. PC, laptop, HP (selain BB), bisa digunakan. So simple.
• Sistem ini jika dianalogikan, seperti penjaga stand sebuah produk, yang meminta data kunjungan dari pengunjung yang datang. Apakah pengunjung tersebut membeli produk yang bersangkutan atau tidak, si penjaga stand tetap akan mendapatkan gaji dari pemilik produk.

Mudah, bukan? Dan Alhamdulillah saya telah membuktikannya 3x berturut-turut ;).

Ada yang mengecam saya membocorkan rahasia. Saya sih santai saja. Kenapa harus takut? Ini saya lakukan agar bisnis ini menjadi sesuai dengan slogannya: “Bisnis Mudah, Baru, dan Transparan”. Jadi, memang demikian kenyatannya. Saya bergabung di sini karena alas an-alasan yang telah saya sebutkan di atas, dan sampai sekarang pun saya masih menyenangi program ini karena memang begitu mudah menjalankannya J.

Lalu, mengapa masih ada yang bilang bahwa program ini SCAM?

Terus-terang, saya tidak tahu jawabannya. Saya hanya bisa sedikit menganalisa.
Kemungkinan terbesar dari orang-orang yang mengatakan bahwa bisnis ini SCAM adalah karena mereka belum tahu cara menjalankan bisnis ini. Padahal sebenarnya, cara menjalankannya sama dengan cara menjalankan bisnis yang lain. Butuh kerja keras di awal, dan kerja cerdas setelahnya. That’s it.
Kerja keras maksudnya, Anda tetap harus melakukan semua yang orang lakukan untuk sukses. Ini bukan program D4 (Duduk Diam Dapat Duit). Dan saya berani jamin, bahkan yang mengatakan bahwa ada program seperti itu pun, tetap harus bekerja keras di awal-awal menjalankan usahanya (terlepas dari pertanyaan apakah program tersebut halal atau tidak).
Sementara Kerja Cerdas adalah, kita harus bisa memanfaatkan semua fasilitas yang ada untuk bisa mendapatkan hasil yang optimal. Mengenai cara “Kerja Cerdas” ini, akan saya bahas pada topic berikutnya, jadi sabar saja ya ;).

Kemungkinan lainnya yang bisa saya analisa adalah, yang mengatakan seperti itu adalah orang-orang yang terlalu cepat ingin sukses. Sukses bisa diraih dengan beragam cara, dan jika yang dimaksud adalah kesuksesan yang menjatuhkan orang lain, maka mungkin saja orang-orang tersebut sudah berhasil. Tapi, mungkin juga itu menjadi boomerang untuk mereka, karena rasa penasaran malah membuat orang-orang yang meragu jadi bertanya-tanya dan mencari jawabannya. Mereka ini yang kemudian menghubungi saya dan rekan-rekan yang telah menikmati hasil dari program ini. Ini malah membuat feedback negative untuk mereka yang mengatakan negative tentang program ini.
Lalu, jika mau belajar, tentu kesuksesan akan dapat diraih dengan percepatan yang lebih, dibandingkan dengan orang yang “trial & error”. Orang-orang yang mau belajar seperti ini mencari “guru” dari mana pun, dan belajar darinya. Sekecil apa pun ilmu, jika memang bermanfaat serta mau menerapkan dan mengkombinasikannya, hasil yang didapat juga akan bisa dilihat dalam waktu yang relative lebih cepat, sekali lagi, dibandingkan dengan orang pertama yang masih “trial & error”. Saya menyebut orang-orang “kreatif” ini sebagai orang yang “trial & success” ;).



So, jika masih ada yang bertanya, apakah ODAP itu SCAM, maka saya jawab: silakan Anda baca topic ini sekali lagi, dan menjawabnya sendiri J.

Untuk yang ingin tahu lebih jelas dan lengkap mengenai Program ini, silakan langsung saja Klik Di Sini.



OK, semoga bermanfaat untuk Anda.

Sukses Selalu!
Sri Vindhita

“Janganlah Percaya pada apa yang ada di tanganmu. Percayalah pada apa yang ada pada Allah. InsyaAllah yang terbaik Pasti Terjadi.”

PENTING! Hati-hati berhubungan dengan VenusVerena.com & Rahmani Prastiwati  

Saya mendapat email ini dari team Gogonai sudah beberapa bulan lalu. Saya ingin bagikan sekarang, siapa tahu masih berguna, karena ada juga yang menanyakan apakah saya bergabung dengan situs tersebut atau tidak, dengan menyatakan bahwa ada bukti transfer atas nama saya di sana. Tentu saja saya jawab tidak. Saya hanya menjadi member Gogonai, dan lainnya tidak.

"Hati-hati berhubungan dengan VenusVerena.com & Rahmani Prastiwati
Sehubungan dengan aktivitas mereka sejak Feb 2011 yang telah melakukan
PENIPUAN dengan menggunakan Data2 MILIK GOGONAI di website mereka dan diblog
mereka. Mulai dari Bukti Transfer dan Alamat Mirip GOgonai.

Klik Bukti2 Penipuan mereka yang sudah kami kompile di halaman ini
==>
http://gogonai.info/update/pencurian-penipuan-data-oleh-venusvenera-rahmani-prastiwati

dan download juga cara mencek bagaimana mereka melakukan Penipuan
dengan menggunakan data2 milik Gogonai.

Download disini
==>
http://gogonai.info/update/wp-content/uploads/2011/03/bukti-data-palsu-venusvenera-
rahmani.zip

Terima Kasih

GOgonai "

So, seperti kata Bang napi, “Waspadalah..Waspadalah..!”

OK, semoga dapat mencerahkan Anda.

Sukses Selalu
Sri Vindhita

“Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa yang memiliki barang-barang dari hasil mendzalimi saudaranya, maka hendaklah ia meminta KERELAANNYA dari saudaranya itu. Sebab kelak di sana (Akhirat) dinar dan dirham tidak berguna lagi, sebelum kebaikan (pahalanya) diberikan kepada saudara yang didzaliminya itu. Apabila dia sudah tidak mempunyai kebaikan (pahala), maka dosa-dosa saudaranya itu diambil dan dilemparkan kepadanya.””
(HR. Bukhari)

Gogonai: Terpercaya Sejak 2006

Siapa yang belum tahu tentang Gogonai? Program ini telah berjalan sejak 2006, dan masih eksis sampai sekarang.

>> Jika Anda benar-benar belum tahu apa itu Gogonai, Anda harus baca artikel ini sampai habis, atau langsung saja klik di sini ;).


Sangat jarang kita tahu ada sebuah program online bisa bertahan selama itu. Jadi, tentu program ini memang Real.

Beberapa fakta bahwa program ini Real adalah:

Gogonai Berikan Anda Job Rutin Setiap Bulan.. PASTI
Gogonai Bayar $10 sd $15 Untuk Setiap Job Yang Anda Kerjakan.. PASTI
Komisi Langsung di Transfer ke Rekening Anda Setiap Hari Senin.. PASTI

Pasti?

Ya, Benar. Pasti, karena memang itu yang selama ini Gogonai lakukan. Anda hanya akan diminta untuk mengerjakan job-job dari Gogonai setiap bulannya. Jika Anda sama sekali malas berpromosi, Anda bisa merejectnya dari kepala Anda. Program ini bukan melulu system affiliate, walaupun “efek samping” dari pekerjaan ini adalah, orang menjadi tertarik dan bergabung melalui Anda. “Efek samping” ini dihargai pula oleh Gogonai. So, tentu akan menjadi keuntungan ganda untuk Anda.


Beberapa fakta real lagi yang membuat Gogonai menjadi salah satu program terpercaya sampai saat ini :
# Sejak awal, Gogonai selalu mencantumkan alamat kantor dengan jelas, dan tetap sampai sekarang.
# Admin/support system  yang selalu online dan ramah, serta siap membantu member, dari dulu sampai sekarang.
 # Gogonai selalu melakukan pengembangan-pengembangan yang up to date, sehingga selaras dengan bisnis internet yang memang selalu dinamis.

Jadi sebenarnya, apa yang dilakukan orang-orang yang telah berhasil ber-income bersama Gogonai?

Inti dari Pekerjaan Anda adalah Memposting Materi Iklan yang telah Gogonai siapkan di member area ke beberapa situs seperti Iklan Baris, YahooGroups, Googlegroups,
Social Media dll.
Semua itu Anda lakukan 100% melalui internet. Medianya bisa PC/laptop (saya sarankan, hindarkan HP, karena tentu ribet :p). Tempatnya di mana saja. Rumah, warnet, kantor (yang ini sih sebaiknya dihindarkan, karena termasuk korupsi juga khan :D), hotspot yang gratisan (memang ada hotspot yang bayar??), dsb.



Ada syarat untuk bisa mengerjakan Job-Job Gogonai?

Tentu saja ada. Berikut syarat-syarat untuk bisa bekerja bersama Gogonai:
•  Anda Bisa Browsing Internet, Mengetik (Copy Paste), memiliki & mengakses Email.
•  Memiliki Rekening Bank Pribadi atau Keluarga untuk terima pembayaran Gogonai.
•  Bersedia mengerjakan Job Gogonai baik di Rumah, atau di Warnet yang penting ada akses internet.
•  Mendaftar jadi Member di salah satu Membership yang Gogonai tawarkan.

Mudah sekali, kan?

Jadi, untuk Anda yang telah berkomitmen untuk bisa menghasilkan income dari internet, inilah Peluang Paling Terpercaya yang ada, dan saya yakin, hanya sedikit system seperti ini yang mampu bertahan dengan sangat hebatnya, sampai 5 tahun dan masih tetap kokoh berjalan, bahkan terus berkembang dan tetap memuaskan membernya.

Silahkan Daftarkan Diri Anda Sekarang Juga
MUMPUNG Lagi Ada HARGA SPECIAL "DISKON Hingga $34"
Khusus ANDA yang Bergabung mulai tanggal 05 sd 31 Mei 2011 !


Anda bisa mendaftar dan melihat keterangan lengkap lainnya melalui:

OK, semoga bermanfaat untuk Anda.

Sukses Selalu!
Sri Vindhita


“Orang Sukses adalah Orang yang menuntaskan 100% Semua Hal yang telah dimulainya, dan Orang Gagal adalah Orang yang hanya bisa Mulai, Mulai, dan Mulai lagi tanpa pernah menyelesaikannya.

ULTIMATE GOAL!


                Kali ini saya akan sedikit mengulas tentang sesuatu bernama Ultimate Goal.

Apa itu Ultimate Goal?

Sebelum saya jawab, saya ingin Anda semua menengok lagi ke dalam diri masing-masing, dan menelaah/mentafakuri, apakah ada di antara hal-hal berikut ini yang pernah, atau bahkan sedang terjadi, yang membuat mandeg  hidup Anda. Beberapa hal yang perlu Anda renungkan dan waspadai adalah bila Anda:
1.      Tidak Punya Tujuan
2.      Tidak Punya Dorongan
3.      Tidak tahu caranya
4.      Tidak Memperhatikan Langkah
5.      Tidak Punya Keyakinan
6.      Tidak Disiplin


Nah, jika ada salah satu atau salah banyak dari poin di atas, yang membuat Anda sampai harus berpikir keras untuk mengetahuinya, maka saya bisa katakan, bahwa Anda memang belum menemukan Ultimate Goal Anda. Atau, Anda masih bingung menentukan apa Ultimate Goal Anda.

Jadi, apa itu Ultimate Goal??

Ultimate Goal adalah semua hal yang Anda impikan terjadi dalam hidup Anda, semua hal yang sangat Anda inginkan untuk dimiliki, dilakukan, dan juga, semua hal  yang Anda ingin orang lain kenang dari diri Anda.
Ada yang bilang itu Mimpi, Cita-Cita, atau apa pun sebutannya, yang jelas itu adalah sesuatu yang sangat Anda idam-idamkan. Mungkin ada di antara Anda yang bermimpi untuk bisa jadi dokter, tapi terbentur biaya. Atau mungkin ada di antara Anda yang bermimpi untuk jadi pebisnis termuda di seluruh dunia. Atau juga, mungkin ada di antara Anda yang sangat ingin punya rumah besar, dengan tanah luas, ada kebunnya, ada kandang untuk hewan peliharaan Anda, ada kolam renangnya, dan lain sebagainya.
Itu semua masih berupa, dan masih akan menjadi keinginan saja, jika setelah Anda mengidam-idamkan semua hal terbaik yang ingin Anda raih/capai, Anda kemudian hanya duduk dan diam saja.

Orang boleh bermimpi besar, hanya setelahnya ia tetap HARUS bangun dan mengejar mimpinya. Itu sudah Sunatullah.
Ultimate Goal hanya bisa diraih dengan kerja keras dan kerja cerdas. Satu poin yang saya ingat dari seorang pakar (sayang saya lupa namanya), bahwa kita harus bermimpi besar, tapi rencana kita haruslah kecil untuk sampai pada Mimpi Besar itu.
Kenapa?
Karena rencana yang besar hanya akan membuat kita kehilangan arah, karena bingung mana yang harus kita lakukan terlebih dahulu. Rencana besar juga akan membuat kita lelah untuk menyelesaikannya, karena rencana yang besar akan terlalu lama untuk dilaksanakan, sehingga kita akan terlanjur lelah atau malah bosan untuk menuntaskannya. Itu akan menjadi sesuatu hal yang fatal bagi Ultimate Goal kita.
Sebaiknya, buat rencana kecil yang kita yakin mampu menyelesaikannya. Bukankah puncak gunung akan selalu terlihat jaugh, kecuali kita mulai untuk menapaki jalan menujunya selangkah demi selangkah? Begitu juga dalam mengejar Ultimate Goal kita. Buat rencana setahap demi setahap, dan sebaiknya dituliskan. Proses menulis akan membuat ide yang mengalir dalam otak kepala kita menjadi tertuang, dan akan kembali terekam dalam otak kita. Itu juga akan sangat baik untuk menjadi “pengingat” di kala kita lupa.


Namun sebenarnya, apakah Mimpi itu penting??
Mimpi (Drreams) menjadi penting, karena ia berfungsi untuk:
1.       Penunjuk Jalan/Arah
Mimpi akan membuat kita lebih terarah dalam melangkah. Kita tahu ke mana kita harus terus berjalan, pun ketika kita tengah lelah dan berhenti sebentar untuk menghela napas. Kita akan tetap tahu arah langkah kita selanjutnya jika kita memiliki Mimpi dalam hidup. Mimpi juga akan membuat kita menjadi orang yang istiqomah dan bebas dari keplin-planan.
2.       Menambah Nilai/Value
Dengan memiliki Mimpi, kita akan merasa dan terlihat lebih “bernilai” dibandingkan jika kita hanya membiarkan hidup ini mengalir saja. Banyak orang mengatakan bahwa hidupnya bagai air yang mengalir, diikuti saja alirannya. Begitu katanya. Buat saya pribadi, membiarkan hidup mengatur kita adalah salah. Kitalah yang harus mengatur hidup kita. Kita yang harus menentukan alirannya mau ke mana. Jika kita hanya membiarkan diri kita dikendalikan hidup, jangan-jangan nanti alirannya masuk ke “selokan yang bau” atau “sungai yang butek”, dan bukankah sunatullah aliran air adalah “mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah”? Apakah kita mau hidup kita ini menurun terus dari hari ke hari? Aliran air baru akan bisa berpindah dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi jika kita mengusahakannya. Usaha ini juga akan menambah nilai kita, utamanya di mata Allah SWT, Sang Maha Pencipta.
3.       Memberikan kekuatan
Mimpi akan lebih membuat kita bersemangat untuk berikhtiar, karena ada tujuan/target yang ingin dilampaui. Jika kita sedang lelah pun, Mimpi akan membuat kita bersegera untuk meneruskan ikhtiar kita lagi, dan jauh dari keinginan untuk berleha-leha.
4.       Menentukan Prioritas
Dengan memiliki Mimpi, kita akan tahu, hal apa yang harus mendapat perhatian lebih dahulu. Kita akan lebih tegas pada diri kita sendiri, karena bukankah, jika kita keras pada diri kita di awal, maka hidup akan lebih lembut pada kita di akhir. Namun sebaliknya, jika kita terlalu lembut pada diri kita di awal, maka hidup akan sangat keras pada kita di akhir. Maka pepatah “Berakit-rakit ke Hulu, Berenang-renang ke Tepian; Bersakit-sakit dahulu, Bersenang-senang kemudian” menjadi inspirasi yang sangat berharga untuk meraih Mimpi.
5.       Meramal masa depan
Ini bukan berhubungan dengan kemusyrikan atau klenik, namun Mimpi yang divisualisasikan dengan baik, dan diikhtiarkan dengan sempurna, insyaAllah akan menjadi kenyataan.
6.       Tolak Ukur Keberhasilan
Jika ada 2 orang dengan kondisi keuangan yang sama ditanya, “Kapan mau Naik Haji?”. Orang pertama menjawab, “InsyaAllah, nunggu tabungan cukup dulu.”, sementara orang ke dua menjawab, “insyaAllah 2 tahun lagi.”, mana yang Anda piker akan berhasil dalam hidupnya?
Right! Tentu saja orang ke dua. Kenapa? Karena ia memiliki Mimpi. Apa pun yang kemudian akan ia (orang ke dua) katakan atau lakukan, Anda akan lebih cenderung mempercayainya, karena ia memiliki Mimpi, dan Mimpi itu menjadi tolak ukur keberhasilannya.

So, mengerti kan bahwa Mimpi itu sangat penting?



Oleh karena itu, mulai dari sekarang, gali kembali semua Ultimate Goal yang pernah Anda mimpikan, namun sekarang Anda lupakan karena kondisi Anda. Seperti apa pun kenyataan yang Anda hadapi sekarang, tetap berani untuk Bermimpi.


Let’s start Our Dreams, Dare to Dream!

OK, Semoga dapat mencerahkan Anda.

Sukses Selalu!
Sri Vindhita

-Beberapa poin dalam tulisan ini dikutip langsung dari Pelatihan UTHB (Umat Terbaik Hidup Berkah). Penjelasan lengkap mengenai pelatihan dapat disimak di  www.hidupberkah.com
“Tulis apa yang akan kau lakukan, dan Lakukan apa yang telah kau tulis.”

Jumat, 20 Mei 2011

These Are Blessings For Me


Saya dibilang pamer, dan saya tertawa.
Saya Tanya, pamer apa? Kamu jawab, pamer penyakit.
Saya kembali tertawa dan bertanya, o ya?
Kamu menjawab, iya.
Saya Tanya, apa buktinya?
Kamu jawab, itu, di status fb, kamu slalu umbar2 kalau mata kamu cacat sekarang. Kemana2 pakai tongkat, padahal kamu masih bisa lihat.
Saya tertawa lagi, dan bertanya, memangnya kenapa?
Kamu jjawab, buat apa tulis2 status, berharap orang2jadi kasihan, gitu? Terus, buat apa kemana2 bawa tongkat, kamu pikir orang2 yang jalan sama kamu ga
malu apa, kamu bawa2 gituan. Kamunya juga masih bisa lihat kan? Masih stopin angkot sendiri, kalau jalan depan kelurahan pakai tongkat, tapi uda sampai
batas komplek, dilipat dan jalan biasa aja, ga pake tongkat lagi. Kamu ini mau menipu semua orang atau gimana?
Saya tertawa untuk ke sekian kalinya, dan bertanya kembali, lalu menurut kamu, saya harusnya gimana?
Kamu jawab, harusnya kamu ga usah update2 status tentang penyakit kamu itu. Kamu piker, dari semua orang yang ada di dunia ini, yang sakit Cuma kamu? Semua
orang juga punya masalah. Tapi ga semua orang mau umbar2 cerita seperti kamu, dan mereka baik2 aja. Kamu memang Cuma pamer.
Saya tersenyum sekarang, namun tetap bertanya, lalu tentang tongkat itu?
Kamu jawab, tongkat itu buat tuna netra kan? Kamu bilang, mata kanan kamu bisa menyerap cahaya, dan mata kiri kamu bisa melihat sosok, dan tidak detail,
tapi masih bisa lihat, kan? Lalu kenapa kamu ‘papaehan’ dan bawa2 itu tongkat? Kenapa kamu ga coba hidup normal aja, dan menerima takdir kamu?
Saya merenung sejenak, dan bertanya, sekarang, saya boleh bicara?
Kamu jawab, silakan.
Saya menghela napas dan berkata, saya sebenarnya tak perlu mengatakan ini semua. Buat saya, ada-tidaknya orang yang menilai, itu tidak penting. Saya tak
peduli orang mau bilang apa tentang saya, tapi kalau kamu mau tahu, saya melakukan itu semua bukan karena saya pamer, atau menipu, seperti katamu.
Saya memang sering update status tentang kondisi saya sekarang. Salah satunya sebagai terapi untuk saya sendiri. Dengan saya berani bicara bahwa saya seperti
ini sekarang, saya belajar menyembuhkan diri saya sendiri. Saya belajar menerima. Karena saya tahu, masih banyak yang pastinya tidak peduli, saya belajar
untuk menerima itu. Masih akan banyak pertanyaan yang akan diajukan jika bertemu saya suatu hari nanti, saya juga belajar untuk menjawab dengan santun
dan senang hati selalu. Semua orang memang punya masalah, dan semua orang punya cara berbeda untuk menyelesaikannya. Saya memilih jalan ini. Bercerita
bisa menawarkan kesedihan hati. Dengan banyak bercerita, saya menyembuhkan diri ini. Jiwa ini. Jika ada yang bersimpati lalu mendoakan, Alhamdulillah,
itu barokah buat saya. Jika ada yang mencaci dan malah ‘mupuas’ saya, saya legowo dan tetap senang hati. Karena pada hakikatnya, semua doa dan makian itu
akan kembali pada yang mengucapkannya.
Tentang tongkat ini. Saya memang menggunakannya sekarang. Untuk perlindungan diri, untuk identitas juga. Saya memang masih dapat melihat, dan itu anugerah
luar biasa buat saya. Allah tahu kemampuan saya dan memberikan penglihatan yang, walaupun tidak seawas orang lain, masih menyenangkan diri saya. Penglihatan
saya tidak seawas orang lain, dan telah saya alami, beberapa kali terantuk atau hamper jatuh karena pada saat saya berjalan, ada gundukan/anak tangga/penghalang
yang tak tertangkap penglihatan saya. Juga telah saya alami, beberapa kali dibilang sombong oleh teman/saudara/kerabat yang bertemu saya, yang belum mengetahui
kondisi saya sekarang, karena saya tidak menyapa mereka, atau tidak seantusias biasanya ketika bertemu mereka.
Alhamdulillah, setelah saya menggunakan tongkat, saya tidak mengalami kesulitan lagi ketika berjalan, utamanya sendirian. Pun, ketika saya bertemu orang2,
mereka kebanyakan otomatis tahu bahwa saya mengalami kekurangan dalam penglihatan, dan Alhamdulillah, masih banyak yang bersedia membantu, memberhentikan
angkot di tempat tujuan saya, misalnya.
 
Jadi, pada intinya, saya berharap semua keterangan saya bisa menjadi ‘sesuatu’ bagi Anda. Bukan maksud saya untuk pamer penyakit, menipu Anda,  atau memohon
belas kasihan. Sama sekali tidak. Saya membutuhkan itu semua hanya untuk kemandirian saya semata. Saya tahu, saya tidak selamanya dapat bergantung pada
orang lain. Saya juga tahu, saya tidak bisa selamanya melakukan segala sesuatu sendirian. Setidaknya, yang dapat saya lakukan sendiri, dapat saya lakukan
sendiri. Jika saya meminta bantuan Anda, itu karena memang ada hal2 yang tidak dapat saya lakukan sendirian lagi. That’s it. Itu saja.
 
*O ya, mengenai jalan di depan komplek itu. Seumur hidup saya tinggal di situ. Bagaimana saya tidak hafal jalan itu. Kalau yang di depan kelurahan sih,
memang karena jalannya tidak rata. Saya tidak mungkin jalan merangkak dan meraba-raba dengan tangan saya, bukan? :D
*Tuna Netra terbagi ke dalam 2 kelompok: Buta total & Low Vision. Saya termasuk yang Low Vision.
 
-Semoga semua makhluk Allah berbahagia.-

Bahagia..

Bahagia …

Bahagia. Sebuah kata yang sulit diartikan secara nyata. Bahagia hanya bisa dirasa. Bahagia sering hanya dapat diekspresikan lewat binar mata, lewat senyum lebar, lewat tawa gembira. Lewat sikap yang positif, lewat fikiran yang bijak, lewat hati yang terbuka. Bahagia berarti menanti datangnya pagi dengan penuh syukur. Bahagia berarti menunggu hadirnya malam dengan seluruh sabar.


Bahagia. Perasaan yang kerap kita tanyakan pada diri masing-masing. Apakah aku bahagia? Apakah pasanganku bahagia? Apakah orang di sekitarku bahagia? Pertanyaan yang sulit dijawab. Karena apa yang kita rasa tak pernah selamanya menetap di jiwa. Ketika suka cita kita bilang bahwa kita bahagia. Namun apa yang kita katakan jika kita berduka? Kita sedang tidak bahagia. Apakah bahagia harus diberi nama?


Bahagia. Pernahkah kita bertanya, apa kebahagiaan yang kita punya? Melihat pasangan kita gembira? Mengetahui semua berputar pada rotasinya? Mendengar kita bernyanyi lagu cinta? Pernahkah kita bertanya, apakah jika pasangan kita bersedih, kita bisa bahagia? Apakah jika semua tidak sesuai rencana, kita bisa bahagia? Apakah jika suara menjadi sumbang, kita bisa bahagia? Jawabnya adalah, tentu saja.


Bahagia. Sangat kompleks maknanya, tergantung dari sudut mana kita menilainya. Ketika pasangan kita berduka, kita bisa bahagia dengan membuatnya bahagia. Jika ia memang dipersembahkan Tuhan untuk kita, maka hanya dengan melihat kita pun dia pasti sudah bahagia. Karena ia percaya kita pasti sanggup menampung semua kesedihannya, sedalam apapun duka itu. Maka siapakah yang lebih bisa bahagia dari kita, yang dipercaya sedemikian rupa. Ketika segala sesuatu melenceng dari keharusannya, kita bisa bahagia dengan menciptakan perasaan lapang itu. Qona’ah. Menerima apa adanya sebagai takdir dari Yang Maha Luas Pandangannya. Ketika suara menjadi tidak semerdu biasanya, kita bisa bahagia dengan mendengarkan orang lain memperdengarkan suaranya.
Ya, kita bisa bahagia dengan belajar mendengarkan. Karena itu Tuhan menciptakan dua telinga dan satu mulut. Kita pasti dua kali lipat lebih bahagia dengan mendengar orang lain, dibanding hanya mendengar diri kita sendiri.


Bahagia. Kita bisa mencapainya jika kita mau. Kita bisa bahagia hanya dengan berdiri menatap langit biru, pun ketika ia berwarna kelabu. Kita bisa bahagia hanya dengan menunduk memandang rumput hijau, pun jika ia sudah menguning layu. Ya, kita tak usah mencari bahagia. Ia ada di mana-mana. Dalam tangis, dalam tawa. Dalam nestapa, dalam gembira. Dalam caci-maki orang yang membenci, dalam binar mata orang yang mencinta.


Cimahi, 9 September 2005
By: Sri Vindhita Dhaniswari
Truth of Emptyness …